Guru Peduli Perubahan dan Tanggap Menghadapi Perkembangan Zaman
Menjamin perluasan dan pemerataanakses, peningkatan mutu dan relevansi, serta tata pemerintahan yang baik dan akuntabilitas pendidikan yang mampu menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global perlu dilakukan pemberdayaan dan peningkatan mutu guru dan dosen secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Kita ketahui bersama bahwa guru dan dosen mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional sehingga perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat.
Untuk melengkapi dan mencerminkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301) maka diharapkan tenaga pendidik mampu bersosialisasi dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi.
Sebagai dasar dan yang paling dasar, bahwa guru memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan, jika pendidik tidak ada, maka dapat disimpulkan tindak lanjut dari pendidikan tidaklah mungkin dapat berlanjut. Dengan demikian siapa dan apakah seorang guru tersebut? Dalam hal ini, bahwa guru disebutkan didalam UU Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikananak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,dan pendidikan menengah.
Selanjutnya dijelaskan sebagai apakah Guru itu?
Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesionalpada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, danpendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yangdiangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Kehadiran UU Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005, maka diharapkan akan berdampak besar didalam memajukan kualitas pendidikan, dimana guru akan lebih terbuka untuk mengkreasikan dan mengekspresikan ilmu pengetahuannya melalui karya yang memiliki kreativitas dan inovasi.
Selain dari penjelasan diatas, berikut ini para ahli secara lengkap menjelaskan pendapatnya tentang siapa sebenarnya seorang Guru tersebut. Silahkan diamati dan dicermati pengertian Guru yang disampaikan para ahli dibawah ini:
Husnul Chotimah (2008)
Guru dalam pegertian sederhana adalah orang yang memfasilitasi proses peralihan ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke peserta didik.
Dri Atmaka (2004: 17)
Guru (pendidik) adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan kepada anak didik dalam perkembangan baik jasmani maupun rohaninya. Agar tercapai tingkat kedewasaan mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagai mahluk Tuhan, mahluk sosial dan mahluk individu yang mandiri.
Mulyasa (2003: 53)
Guru (pendidik) harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional.
Ahmadi (1977: 109)
Guru (pendidik) adalah sebagai peran pembimbing dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa merasa aman dan berkeyakinan bahwa kecakapan dan prestasi yang dicapai mendapat penghargaan dan perhatian sehingga dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa.
KBBI (1993: 288)
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), guru adalah orang yang pekerjaannya, mata pencahariannya, dan profesinya mengajar.
Drs. Moh. Uzer Usman (1996: 15)
Guru adalah setiap orang yang bertugas dan berwenang dalam dunia pendidikan dan pengajaran pada lembaga pendidikan formal.
Noor Jamaluddin (1978:1)
Guru adalah pendidik, orang dewasa yang bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan atau bantuan kepada siswa dalam pengembangan tubuh dan jiwa untuk mencapai kematangan, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang mampu berdiri sendiri.
Hadari Nawawi
Menurutnya guru diartikan kedala dua sisi. Yaitu pengertian guru secara sempit ialah ia yang berkewajiban mewujudkan program kelas, yakni orang yang kerjaannya mengajar dan memberikan pelajaran didalam kelas. Sedangkan pengertian guru secara luas ialah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak dalam mencapai kedewasaannya masing-masing.
Purwanto
Guru adalah orang yang diserahi tanggung jawab sebagai pendidik di dalam lingkungan sekolah.
Zakiyah Darajat
Guru merupakan pendidik profesional karena guru telah menerima dan memikul beban dari orang tuas untuk ikut mendidik anak-anak. Dalam hal ini orang tua harus tetap sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anaknya. Sedangkan guru ialah tenaga profesional yang membantu orang tua untuk mendidik anak-anak pada jenjang pendidikan sekolah.
Surya (2002:5)
Guru sebagai pendidik profesional selayaknya mempunyai citra baik di masyarakat, guru itu ditiru atau diturut dan di contoh.
Dari penjelasan para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman tentang guru tersebut adalah :
Guru itu adalah sebagai pendidik yang memiliki citra dan tugas mulia untuk mencerdaskan para peserta didik di lingkungan sekolah tempat nya bertugas serta menjunjung tinggi nilai-nilai dan kode etik seorang guru.
Tindakan apakah yang harus dilakukan seorang guru didalam mengembangkan profesinya untuk menghadapi perkembangan dan perubahan zaman?
Sebagai seorang Guru pada era globalisasi mempunyai tugas memberikan pendidikan bermutu secara profesional. Seperti yang dikutip dari Wardiman Djojonegoro menyebutkan bahwa seorang guru atau tenaga pendidik harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ciri SDM yang berkualitas tersebut adalah memiliki kemampuan dalam menguasai keahlian dalam suatu bidang yang berkaitan dengan iptek, mampu bekerja secara profesional dengan orientasi mutu dan keunggulan, dan dapat menghasilkan karya-karya unggul yang mampu bersaing secara global sebagai hasil dari keahlian. Sebagai guru yang professional tidak lepas dari pencitraan yang diberikan dari orang lain.
Pandangan dari sisi kehidupan bermasyarakat di era global ini, para guru diharapkan lebih bermoral dan berakhlak dari pada masyarakat umum namun di sisi lain muncul problem baru sebagai tantangan lluarbiasa, manakala guru tidak memiliki kemampuan materi untuk memiliki segala akses dan jaringan informasi seperti TV, buku-buku, majalah, koran, dan internet untuk meningkatkan profesionalnya sekaligus memperkaya informasi mengenai perkembangan pengetahuan dan berbagai dinamika kehidupan global, sehingga sangat sulit dibayangkan seorang guru dapat tampil lebih professional dan memiliki tanggungjawab moral profesi sebagai konsekuensinya di era global ini.
Pemerintah pun berupaya mengatasi problem tersebut dalam meningkatkan profesionalitas guru dengan mengadakan sertifikasi guru untuk meningkatkan kesejahteraanya. Perhatian pemerintah tersebut diharapkan dapat memberi solusi terhadap persoalan dunia pendidikan khususnya kepada guru untuk tetap berkomitmen meningkatkan kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan di era global sekarang ini.
Menghadapi tantangan demikian, diperlukan seorang guru yang benar-benar profesional menghadapi era global tersbut yakni memiliki kemampuan sebagai berikut yaitu:
1. Kemampuan antisipasi
Kemampuan antisipasi merupakan kemampuan yang harus dimiliki seorang pendidik untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya masalah baik dalam proses pembelajaran maupun masalah yang mungkin timbul diluar pembelajaran. Misalnya kemampuan antisipasi dapat dilakukan dengan cara guru mempersiapkan sarana prasarana dan segala sesuatunya agar tidak terjadi kendala dalam proses KBM.
2. Kemampuan mengenali dan mengatasi masalah
Seorang pendidik perlu melakukan pendekatan terhadap peserta didiknya untuk dapat mengenali dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh peserta didiknya baik itu yang berkaitan dengan akademi maupun non akademi. Tidak hanya berhenti pada mengenali masalah saja, namun juga dilakukan follow up pemilihan solusi dari masalah yang dihadapi siswa dan melaksanakan solusi tersebut sehingga masalah peserta didik dapat teratasi.
3. Kemampuan mengakomodasi
Seorang guru harus mampu mengakomodasi perbedaan yang terdapat pada peserta didiknya. Perbedaan disini dapat berupa kebutuhan antara satu individu dengan individu lain. Guru dapat mengakomodasi kebutuhan peserta didik dalam kaitannya dengan pembelajaran seperti menyediakan kebutuhan akan ilmu, dan sarana prasarana bila mampu.
4. Kemampuan melakukan reorientasi
Sikap terhadap suatu hal. Guru perlu menentukan acuan-acuan apa saja yang akan dicapai Sebagai pendidik, guru harus mampu melakukan reorientasi yaitu meninjau kembali suatu wawasan dan menetukan dan membuat peserta didiknya yakin dan termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut.
5. Kompetensi generik (generic competences)
Kemampuan generik merupakan kemmapuan yang harus dimiliki seorang pendidik yang didalamnya mencakup strategi kognitif, dan dapat pula dikenal dengan sebutan kemampuan kunci-kunci, kemampuan inti (core skill), kemampuan essensial, dan kemampuan dasar. Kemampuan generik antara lain meliputi : keterampilan komunikasi, kerja tim, pemecah masalah, inisiatif dan usaha (initiative dan enterprise), merencanakan dan mengorganisasi, menegemen diri, keterampilan belajar dan keterampilan teknologi (Gibb dalam Rahman, 2008)
6. Keterampilan mengatur diri (managing self skills),
Mendorong diri sendiri untuk mau mengatur semua unsur kemampuan pribadi, mengendalikan kemauan untuk mencapai hal-hal yang baik, dan mengembangkan berbagai segi dari kehidupan pribadi agar lebih sempurna. Bagaimana seseorang guru bisa menjadi seorang guru yang professional dan berbudi luhur kalau ia tidak dapat mendorong, mengatur, mengendalikan, dan mengembangkan semua sumber daya pribadinya. Oleh karena itu keterampilan mengatur diri bagi seorang guru adalah sangat mutlak diperlukan agar dapat menjalankan segala tugasnya dengan baik.
7. Keterampilan berkomunikasi (communicating skills),
Keterampilan berkomunikasi adalah keterampilan utama yang harus dimiliki untuk mampu membina hubungan yang sehat dimana saja, di lingkungan sosial, sekolah, usaha dan perkantoran, di kebun atau dimana saja. Sebagian besar masalah yang timbul dalam kehidupan sosial adalah masalah komunikasi. Jika keterampilan komunikasi dimiliki maka akan sangat besar membantu meminimalisasi potensi konflik sekaligus membuka peluang sukses
8.Kemampuan mengelola orang dan tugas (ability of managing people and tasks)
Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat mengelola peserta didiknya sekaligus tugas keguruanya agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Mengelola orang dengan mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan keterampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut Stephen Covey sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Keterampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif. Dari segi tugas,guru berfungsi memberikan dorongan kepada siswa untuk dapat belajar lebih giat, dan memberikan tugas kepada siswa sesuai dengan kemampuan dan perbedaan individual peserta pendidik.
9.Kemampuan mobilisasi pengembangan dan perubahan (mobilizing innovation and change).
Kemampuan mobilisasi perkembangan dan perubahan yaitu guru berfungsi melakukan kegiatan kreatif, menemukan strategi, metode, cara-cara, atau konsep-konsep yang baru dalam pengajaran agar pembelajaran bermakna dan melahirkan pendidikan yang berkualitas. Guru bertanggung jawab untuk mengarahkan perkembangan peserta didik sebagai generasi muda yang akan menjadi pewaris masa depan dan guru berperan untuk menyampaikan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta semangat kompetitif juga meruapakan hal penting bagi guru-guru yang profesional karena diharapkan mereka dapat membawa atau mengantarkan peserta didiknya mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memasuki era global yang melek ilmu pengetahuan dan teknolog, dan sangat kompetitif.
Di era global karakteristik guru harus jelas dan tegas dipertahankan antara lain adalah:
- Memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang mumpuni
- Memiliki kepribadian yang kuat dan baik
- Memiliki keterampilan membangkitkan minat peserta didik dalam bidang IPTEK
Setidaknya ada empat prasyarat bagi seorang guru agar dapat bekerja professional, yaitu:
- kemampuan guru mengolah/ menyiasati kurikulum,
- kemampuan guru mengaitkan materi kurikulum dengan Iingkungan
- kemampuan guru memotivasi siswa untuk belajar sendiri
- kemampuan guru untuk mengintegrasikan berbagai mata pelajaran menjadi kesatuan konsep yang utuh (perlu adanya pembelajaran terpadu)
SEMOGA BERMANFAAT
SALAM KOLABORASI PENGETAHUAN.